Ansible adalah open-source software otomatisasi untuk manajemen konfigurasi sistem, software provisioning dan orchestrate deployment.
Arsitektur Ansible adalah Agentless, artinya bisa berjalan tanpa agent (client-only), software otomatisasi lain seperti: Chef, Puppet, SaltStack itu memerlukan agent (client-server).
Untuk pekerjaan Config Management saya lebih memilih Ansible dibanding yang lain karena ansible agentless. Software ini dapat digunakan di Linux, BSD maupun Mac "Unix-like system".
- Baca juga: Instalasi Ansible di Linux Ubuntu
Sejarah
Software Ansible didevelop oleh Michael DeHaan dengan bahasa Python, PowerShell, Ruby dan dirilis pada 20 Februari 2012 yang kemudian pada Oktober 2015 diakuisisi oleh Red Hat. License Proprietary / GNU-GPL.
Arsitektur Ansible
Berikut adalah overview dasar arsitektur ansible, gambar dibawah lebih mengarah bagaimana proses seorang system operation melakukan automation baik configuration maupun provisioning ke server dan cloud.
Arsitektur Ansible
Perbedaan Ansible, Chef, Puppet, SaltStach, CloudFormation dan Terraform
Tools dibuat mempunyai kelebihan dan kekurangan maupun tujuan masing-masing yang spesifik, bukan berarti yang banyak digunakan oleh kita itu merupakan tools yang terbaik untuk otomatisasi.
Contoh kasusnya disini misal: Ansible lebih condong ke Config Management dan Terraform lebih kepada Orchestration atau provisioning Cloud. Jadi beda tujuan antara keduanya.
Meskipun ansilbe mempunya modul yang sudah dikembangkan dan dapat melakukan Orchestration terhadap Cloud seperti AWS, VMware dsb.
Perbedaan Ansible, Chef, Puppet, SaltStach, CloudFormation dan Terraform