Tutorial Setting DHCP Server MikroTik #Bagian2

Melanjutkan postingan sebelumnya mengenai tutorial setting dhcp server mikrotik bagian 1.

Kali ini kita akan sedikit memahami lebih dalam lagi bagaimana memanajemen dhcp server mikrotik.

Tugas kita sebagai network engineer tidak hanya sekedar konfigurasi sukses client mendapatkan ip address secara dinamis.

Namun kita juga perlu tau dan mampu memanajemen apa yang telah kita konfigurasi.

Setelah kita melakukan konfigurasi dhcp server mikrotik, untuk memanajemenya tetap di menu IP – DHCP Server.

Langkah-langkah Manajemen DHCP Server MikroTik:

Simak bagaimana manajemenya, supaya anda lebih bisa manage dan maintenance:

IP Pool

Ketika kita setup dhcp server, secara otomatis mikrotik juga membuat tabel pool pada menu IP – Pool.

Bisa kita lihat gambar dibawah pada tabel dhcp server Address Pool = dhcp_pool0.

Nama pool ini diambil dari tabel IP – Pool yang mana kita bisa custom / edit range anddressesnya. Jika ip yang kita berikan kepada client itu terlalu berlebihan / kurang.

DHCP Leases

Menu ini digunakan untuk melihat client kita yang sudah mendapatkan ip address secara otomatis.

Pada tabel ini kita bisa melihat ip address, mac address dan juga active host maupun informasi lain.

Dari informasi-informasi yang telah ditampilkan tersebut. Kita akan tau pc/laptop device client itu namanya apa dan dapat ip address berapa dari dhcp server kita.

DHCP Reservation (Make Static)

Secara default ip address yang diberikan kepada client, secara otomatis berganti-ganti karena aturan waktu peminjaman (leases).

Namun kita bisa melakukan reservasi ip address (penyediaan secara permanen) untuk client yang ingin kita paten-kan ip addressnya.

Untuk melakukan hal tersebut kita tingga klik 2x client yang ingin kita reservasi kemudian klik Make Static.

Setelah kita lakukan make static, selanjutnya kita bisa mengganti ip address client tersebut secara manual.

Mau diberi ip address berapa nih pc-11 (kasarane). 😀