Setup Portainer Untuk Manajemen Docker Container

Setup Portainer untuk manajemen Docker Container tidaklah sulit. Yang penting ada sudah menginstal Docker Engine pada sistem operasi Linux / Windows yang anda gunakan. Jika anda menggunakan sistem operasi Linux, bisa mengikuti Tutorial Docker: Instalasi Docker CE (Server & Desktop).

Artikel ini tidak menjelaskan terlalu detail apa itu Portainer, fitur-fiturnya, apa aja kelebihanya dan lain-lain. Saya hanya ingin share cara setup Portainer.

Sebenarnya, langkah awal untuk bisa manajemen atau mengoperasikan Docker bukanlah menggunakan Portainer. Anda perlu berlatih menggunakan docker-cli agar pada saat anda menggunakan Portainer anda lebih paham lagi.

Bisa saya katakan, awal belajar Docker bukan menggunakan Portainer, namun anda wajib terbiasa menggunakan docker-cli (execute command pada terminal / cmd).

Portainer sendiri merupakan sebuah image yang mana tinggal kita run. Protainer memasukkan (mount) socket docker docker.sock kedalam container agar apapun aktifitas yang dilakukan di Portainer sama halnya aktifitas yang dilakukan oleh Docker Host.

Berikut script yang perlu anda execute untuk dapat menggunakan Portainer pada Docker Host anda.

Setup Portainer

$ docker volume create portainer_data
$ docker run -d -p 8000:8000 -p 9000:9000 --name portainer -v /var/run/docker.sock:/var/run/docker.sock -v portainer_data:/data portainer/portainer

Note:
– Publish port bisa anda ubah sesuai keiginan, yang penting tidak konflik dengan services port pada sistem operasi anda. Misal diatas ada dua(2) port yang dipublish (8000:8000 dan 9000:9000) port bagian depan anda bisa ubah.
– Command “run” diatas udah membuat container Portainer. Jika komputer anda shutdown container otomatis exit (shutdown). Untuk menjalankanya lagi ketika anda menghidupkan komputer, cukup menggunakan: $ docker start portainer.

Selanjutnya anda tinggal buka localhost:9000 pada Browser kemudian setting Username dan Password untuk Login ke Portainer.